Jumat, 24 Juni 2011

Jangan Anggap Remeh Sakit Kepala

Kebanyakan Stroke Berawal dari Sakit Kepala


img

Jakarta, Kebanyakan kasus stroke berawal dari gejala ringan seperti sakit kepala. Namun, banyak awam yang menganggapnya sebagai sakit kepala biasa. Sakit kepala memang gejala stroke yang minimal tapi tak bisa dianggap biasa.

dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad yang merupakan dokter spesialis radiologi mengatakan gejala ringan seperti sakit kepala memang cukup minimal, tetapi dalam pemeriksaan lanjutan mungkin ditemukan kelainan.

Oleh karena itu, pemeriksaan lebih lanjut penting sekali untuk dilakukan jika kerap terserang sakit kepala apalagi sampai sakit kepala yang kronis.

Menurutnya, jika seseorang terkena stroke, masih bisa diselamatkan jika saat kejadian langsung di bawa ke rumah sakit kurang dari 3 jam.

"Pasien stroke bisa diobati bila dalam waktu kurang dari 3 jam dibawa ke tempat yang tepat," ujar dr. Prijo dalam acara 'Neurovascular Roundtable Case Board Discussion' di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang,

Sakit kepala ini merupakan gejala stroke ringan yang bisa hilang dalam beberapa menit atau jam. Selain sakit kepala, gejala stroke ringan lainnya antara lain bingung, pandangan kabur, kesemutan dan hilang keseimbangan.

Stroke terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Aliran darah ke otak terhenti karena penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis) atau pembekuan darah yang menyumbat pembuluh darah ke otak.

Stroke bisa datang kapan saja tanpa disadari. Orang biasanya baru sadar ketika sudah pingsan atau terjadi kelumpuhan di salah satu sisi tubuhnya.

Jika sudah dalam kondisi tersebut menurut dr Prijo pasien harus segera dibawa ke rumah sakit yang tepat. Yang dimaksud tempat yang tepat adalah rumah sakit yang memiliki peralatan dan para ahli yang memadai.

"Bila dalam waktu kurang dari 3 jam pasien tersebut dibawa ke rumah sakit, sumbatan yang terjadi dapat dilarutkan dan kecacatan dapat dikurangi," katanya.

Sementara dr. Nerissa U. Ko, M.D., seorang Neurointensivist dari University of California San Fransisco Medical Center, berpendapat bahwa dalam menangani setiap kasus stroke janganlah dilakukan secara agresif.

Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah.

Cholestimax 
Saya sangat tertarik sekali membaca ulasan ibu Lies mengenai kolesterol. Untuk itu saya ingin berbagi sedikit apa yang sudah dialami oleh ibunda tercinta saya. Mama saya sudah berumur 64 tahun dan syukur kepada Tuhan, beliau sangat sehat sekali, tetapi sebelumnya beliau mempunyai beberapa masalah kesehatan terutama masalah kolesterol. Suatu ketika beliau menelpon saya pas saya masih berada di kantor, beliau meminta referensi kepada saya mengenai dokter karena berdasarkan tes laboratorium di PRODIA, cukup membuat saya tercengang, adapun hasil tes di PRODIA  adalah sbb:

Glukosa Puasa : 106 (nilai rujukan 80-100), mg/dL
Kolesterol Total: 302 (nilai rujukan <200), mg/dL
LDL: 190 (rujukan <100), mg/dL
HDL: 60 (rujukan >=40)
Trigliserida: 143 (rujukan <150) mg/dL
Asam Urat: 6.3 (rujukan <5.7) mg/dL.

Obat untuk menurunkan kolesterol yang biasa diberikan dokter adalah sejenis obat STATIN, mempunyai efek samping menurunkan massa otot dan juga berakibat negatif buat ginjal. Akhirnya berdasarkan referensi, saya menyarankan mama saya minum supplement yang terbuat dari ekstrat ragi beras merah atau Cholestimax. Tanpa minum satupun obat-obat yang lain, mama saya hanya mengkonsumsi Cholestimax, ternyata dalam 1 bulan (tgl 1 Juli 2008), terjadi penurunan yang signifikan sbb:

Glukosa Puasa : 86 (nilai rujukan 80-100), mg/dL, dari seblumnya 106
Kolesterol Total: 170 (nilai rujukan <200), mg/dL, sebelumnya 302
LDL: 91 (rujukan <100), mg/dL, sebelumnya 190
HDL: 52 (rujukan >=40), sebelumnya 60
Trigliserida: 100 (rujukan <150) mg/dL, sebelumnya 143
Asam Urat: 5.5 (rujukan <5.7) mg/dL. sebelumnya 6.3

Melihat hasil di atas, saya bersyukur sekali dan sekarang mama saya setiap hari selalu mengkonsumsi Cholestimax meskipun dosisnya berkurang. Mengapa Cholestimax bisa efektif menurunkan kolesterol tanpa efek samping? Karena memang Cholestimax terbuat dari ekstrat ragi beras merah. Beras merah yang difermentasikan memang sudah sangat terkenal pada jaman Tiongkok kuno (Traditional Chinese Medicine atau TCM), tetapi dalam proses fermentasinya harus tepat karena bisa menghasilkan suatu racun apabila dalam prosesnya tidak benar. Apabila setiap hari kita bisa menggantikan nasi PUTIH kita dengan nasi MERAH, alangkah bagusnya. Tetapi rasa nasi MERAH yang tidak lezat membuat banyak orang tidak bernafsu untuk memakannya. Oleh karena itu mari kita hidup sehat.

Size: 120 capsules 
Bila Anda berminat :
Hubungi: Rudolf Rudi (081906187845)
Kunjungi website kami : http://www.rudolf-rudi.com  klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar